keterampilan berbahasa

TIPE-TIPE MENYIMAK
Oleh: Imron Rosidi


            Tipe menyimak bermacam-macam, dan dapat diklasifikasikan menurut sejumlah variabel, misalnya tujuan menyimak, peran penyimak, dan tipe teks yang disimak. Masing-masing tipe itu akan menuntut sebuah strategi tertentu pada pihak penyimak.
            Ada sejumlah cara yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan teks. Satu pembagian yang umum adalah antarmonolog (misalnya kuliah, ceramah, dan pembacaan berita), dan dialog. Monolog dapat dibagi ke dalam monolog-monolog yang direncanakan dan monolog yang tidak direncanakan. Monolog yang direncanakan termasuk siaran media dan ceramah. Banyak monolog ini yang berupa teks yang ditulis untuk dibaca, meskipun tidak mesti selalu demikian. Monolog-monolog yang tidak direncanakan mencakup anekdot, narasi, dan ekstemporisasi (pembicaraan tanpa persiapan).
            Dialog dapat diklasifikasikan menurut tujuan: apakah pada dasarnya dialog-dilog tersebut bersifat sosial/interpersonal atau transaksional. Dialog interpersonal lebih jauh dapat diklasifikasikan menurut tingkat ketidakasingan antara para individu yang terlibat.
            Tujuan menyimak merupakan variabel penting lainnya. Menyimak terhadap siaran berita untuk mendapatkan gagasan umum tentang berita hari itu melibatkan berbagai proses dan strategi yang berbeda daripada menyimak siaran yang sama untuk mendapatkan informasi khusus, misalnya hasil-hasil peristiwa olahraga yang penting. Menyimak terhadap serangkaian pengajaran untuk mengoperasikan seperangkat software komputer baru menuntut keterampilan dan strategi menyimak yang berbeda daripada menyimak puisi atau cerpen. Dalam merancang tugas-tugas menyimak, siswa harus diajari untuk mengadopsi sejumlah strategi menyimak yang fleksibel. Hal ini dapat dilakukan dengan memegang teks menyimak tetap tak berubah (bekerja, misalnya, dengan siaran berita radio yang melaporkan serangkaian peristiwa internasional), dan meminta siswa menyimak teks tersebut beberapa kali, tetapi tetap mengikuti berbagai pengajaran yang berbeda setiap saat. Dalam contoh yang pertama, mereka bisa dituntut untuk menyimak untuk mencari intisari, hanya untuk mengidentifikasi negara-negara dimana peristiwa-peristiwa tersebut telah terjadi. Kali yang kedua mereka menyimak, mereka diminta untuk mencocokkan tempat-tempat tersebut dengan sejumlah peristiwa. Yang terakhir, mereka bisa diminta untuk menyimak secara mendetail, dengan membedakan antara berbagai aspek khusus peristiwa tersebut, atau, mungkin, membandingkan siaran radio tersebut dengan keterangan-keterangan koran terhadap peristiwa-peristiwa yang sama dan mencatat berbagai perbedaan penekanan.
            Teknik pengembangan fleksibilitas dalam menyimak ini dicontohkan dalam tugas yang ditunjukkan dalam gambar 7.2. Ketika melibatkan anak-anak dalam tugas-tugas semacam ini, kita perlu menunjukkan kepada mereka strategi-strategi yang berbeda, yang selalu ada dalam masing-masing fase tugas, dan membuat mereka memikirkan berbagai situasi tersebut dimana strategi-strategi yang berbeda bisa digunakan. Pada contoh dalam gambar tersebut, siswa diminta untuk menyimak sebuah teks sebanyak tiga kali, dan mengerjakan tugas-tugas yang semakin menantang setiap saat.
            Cara lain untuk mengkarakterisasikan menyimak adalah dalam kaitannya dengan apakah penyimak juga diminta untuk berpartisipasi dalam interaksi. Hal ini dikenal dengan menyimak resiprokal. Katika menyimak monolog, baik secara live (langsung) maupun melalui media, menurut definisi, hal itu dinamai menyimak nonresiprokal. Penyimak tidak memiliki kesempatan untuk menjawab kembali, menjelaskan pemahaman, atau mengecek bahwa ia telah memahami secara benar. Pada kenyataannya, penyimak jarang sekali diberi peran “penguping” nonresiprokal dalam sebuah percakapan. Namun demikian, dalam kelas menyimak, hal ini merupakan peran yang normal. Dalam bagian tentang peran siswa dalam proses menyimak, akan diuraikan teknik yang dapat digunakan dalam kelas tersebut untuk memberi siswa kesempatan merespon sebagaimana yang mungkin mereka lakukan dalam pertukaran percakapan.

Komentar :

ada 0 komentar ke “keterampilan berbahasa”

Posting Komentar