puisi


HARI KEMENANGAN
Oleh: Imron Rosidi


Takbir membahana
menyeruak di antara para wanita bermukenah
di antara para lelaki bersurban
di antara anak-anak yang sedang memegang kembang api
sebagai pertanda kegembiraan
melewati ujian selama Ramadan


remaja itu juga ikut tersenyum
tapi hatinya mulai berontak
pantaskah dia ikut tersenyum gembira
menyambut datangnya Idul Fitri
padahal ia lupa
ikut menahan lapar dahaga
ikut menahan nafsu
di bulan suci itu

Ia menutup mata, menutup hati
Ia rasakan tidak ada orang dihadapannya
Ketika ia harus melanggar perintah itu
Tidak ada yang melarang
Ketika tahu dia tidak melaksanakan perintah-Nya
Ia tetap saja gunakan sarung barunya
Ia gunakan baju salat yang baru dilipatnya
Ia kenakan peci hitam mulusnya

Ia mulai melangkah, mendekati suara takbir itu
Di depan pintu menganga lebar
tapi langkahnya mulai tersendat
ia tidak sanggup mengangkat mukanya
ia tidak sanggup menakbirkan tangannya
ia berpaling
meninggalkan jauh suara takbir itu
menuju hawa nafsunya
yang tidak pernah merasa malu mengusiknya

Suara takbir itu seakan memanggilnya kembali
Dicampakkan nafsu yang telah bersama
Menuju pintu lebar penuh ampunan

Komentar :

ada 0 komentar ke “puisi”

Posting Komentar