puisi

DR. MARTIN LUTHER KING JR I
Oleh: Imron Rosidi


1968, ragamu telah dirampas
oleh orang-orang yang terbayar
kelompok yang mulai terancam dengan kata-katamu
yang ingin mengubah kemapanan kelompok tertentu
sebagai pencengkeram kehidupan
orang-orang yang mengalir tanpa ada yang menghambat

Itu kata-katamu menusuk kekuasaannya
Itu kata-katamu mengusik telinganya
Itu kata-katamu mengganggu pikirannya
Aku tidak terima,
aku orang-orang kulit putih
dan engkau hanyalah budak-budakku

Dr. King mulai ingin melepas cengkeramannya
dia kumpulkan para budak sepertinya
Dia mulai merajut tangan-tangan terkulai
menjadi kokoh untuk menandinginya
kelompok mapan tanpa tanding
menancap keras pada tempatnya

Dr. King menyebarkan kata-katanya
di depan 200 ribu pasang mata dan telinga
menuju Memorial Park Washington DC
untuk bertepuk tangan secara serempak
untuk berkata YES secara berkobar
membangkitkan bara api yang belum pernah membara

Dr. King mulai tersenyum
rajutan tangan-tangan kecil itu semakin mengerat
kata-kata berontak mulai menancap

Dr. King mulai mendekat, menanggalkan baju
buruhnya yang selalu menyatu
dengan tubuh-tubuh kulit hitammu
kebebasan hak-hak sipil yang seharusnya kau dapat
di negara ini yang katanya demokrat

Dr. King keluar dari kamar 206
untuk menghirup cela-cela kebebasan
tapi, kebebasan itu tidak sempat kau genggam
sebab peluru itu telah menancap tajam di dadamu
hingga ragamu tak bisa bergerak
tinggal nama yang semakin semerbak
sebagai perajut kebebasan hak-hak sipil
yang telah terkunci rapat di negara ini.

Komentar :

ada 0 komentar ke “puisi”

Posting Komentar