PROBLEMATIKA BAHASA

Kajian Bahasa Indonesia

KEKACAUAN BERBAHASA PARA GURU

            “Baik anak-anak, yang sudah selesai dikumpulkan.” Itulah kalimat yang sering diucapkan oleh seorang guru. Padahal kalau kita kaji, kalimat tersebut dari segi fungsi mengharapkan siswa segera mengumpulkan pekerjaannya. Akan tetapi, apabila ditinjau dari segi semantik, jelaslah bahwa kalimat tersebut bermakna siswa yang sudah menyelesaikan tugasnya segera dikumpulkan. Hal ini tentunya tidak logis. Bukankah yang sudah selesai adalah siswanya. Apakah mungkin siswanya dikumpulkan (ditumpuk?).
            Penggunaan bahasa Indoesia yang tidak baku banyak dilakukan oleh guru-guru sekolah dasar dan guru-guru sekolah menengah yang mengampu mata pelajaran di luar bahasa Indonesia, meskipun tidak dapat dipungkiri ada juga guru bahasa Indonesia yang melakukannya. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan karena selain kita sebagai pemiliki bahasa Indonesia, juga pelajaran bahasa Indonesia dianggap pelajaran termudah dibanding dengan mata pelajaran lain yang di-NAS-kan.
            Perlu diketahui bahwa secara struktural, kebakuan kalimat dapat dikaji dalam berbagai aspek, yaitu (1) kebenaran kaidah, baik kaidah struktur maupun penggunaan ejaan, (2) ketidakmubaziran, (3) kelogisan, dan (4) bebas dari penggunaan kata yang tidak baku. Penggunaan kata baku dari para guru setidak-tidaknya dapat membantu para guru bahasa Indonesia dalam menanamkan penggunaan bahasa Indonesia ilmiah kepada para siswanya. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia baku para guru dapat mencerminkan tingkat intelektual guru tersebut. Bukankah guru harus dapat digugu lan ditiru, bukan maaf nek minggu turu.
            Coba kita pelajari beberapa kalimat yang ditengarai tidak baku berikut ini.
          (1)  Ani, kamu maju ke depan.
          (2)  Hapus papan tulisnya!
          (3)  Siapa siswa yang duduk di belakang sendiri itu?
          (4)  Bagi yang belum mengumpulkan tugas segera keluar.
          (5)  Anak-anak, Bapak akan terangkan bab V.
            Kelima kalimat di atas merupakan sebagian kecil kesalahan berbahasa para guru. Bagaimanakah bentuk kesalahannya? Mari kita kaji satu per satu kalimat di atas. Kalimat (1) merupakan kalimat yang tidak baku karena penggunaan dua kata yang memiliki makna/maksud yang sama, artinya kalimat tersebut mengandung kata yang mubazir, yaitu kata maju dengan ke depan. Kedua kata tersebut seharusnya digunakan secara bergantian, bukan digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, kalimat (1) bisa diperbaiki menjadi Ani, kamu maju atau Ani, kamu ke depan.
            Bagaimanakah dengan kalimat (2)? Kalimat ini setiap hari kita dengar ketika bapak/Ibu guru melihat papan tulis sudah penuh dengan tulisan atau gambar. Apabila kita kaji makna kata hapus berarti: 1 tidak terdapat atau tidak terlihat lagi, hilang; 2 musnah, dan 3 diampuni. Dengan demikian, makna menghapus papan tulis bisa berarti menghilangkan papan tulis. Kalimat ini tentunya tidak logis sehingga dapat diperbaiki menjadi Bersihkan papan tulisnya atau Hapus tulisan di papan tulis. Bagaimana, Anda setuju?

Komentar :

ada 21 komentar ke “PROBLEMATIKA BAHASA”
eson mengatakan...
pada hari 

Menurut saya guru tersebut perlu pembinaan dengan diikutkan pelatihan yang sesuai dengan hal tersebut sehingga guru tersebut bisa introspeksi diri

Unknown mengatakan...
pada hari 

Menurut saya bahwa dalam berbahasa haruslah jelas arti dan makna yang diucapkan oleh guru,supaya tidak terjadi kesalahpaman antara murid dengan gurunya,jadi guru haruslah benar-benar menguasai kosakata dalam berbahasa tersebut dengan baik dan benar."MURNI PUJIASTUTI,KLS:B/2006 BIN"

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut saya seharusnya seorang guru harus memahami bahasa secara baik dan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman,yulian Devinta Romli/PBSI/A/2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut saya memang akhir-akhir ini kondisi bahasa Indonesia sangat memprihatinkan,seorang guru saja sering kali salah dalam pengucapan kalimat sehingga menimbulkan kerancauan makna.sebaiknya seorang guru itu harus menguasai bahasa dari segi pengucapan,penulisan kalimat agar tidak terjadi kerancauan makna.khususnya guru yang fak di bidang bahasa.empat ketrampilan bahasa perlu di terapkan secara benar mulai dari menyimak,berbicara,membaca,menulis.Mayasari/PBSI/KLS A/2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

Bukan saya setuju dengan bahasa yang tidak baku yang digunakan, tetapi para guru menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku disebabkan oleh perbedaan setiap daerah yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa dicampur aduk, tetapi bagaimanapun seorang guru harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD dalam setiap kegiatan KBM.
PRIMA AMBARSARI S/PBSI/A/2008/08188201101

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut saya, memang banyak guru-guru yang menggunakan bahasa seperti itu,akan tetapi jika guru yang seperti itu perlu adanya bimbingan,saya tidak setuju karena sebagai guru yang tugasnya mendidik harus mempunyai kosa kata yang baik bagi para muridnya itu. LIYAH FITRIANI/PBSI/A/2008.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut saya seorang guru harus dilatih dan diberi bimbingan secara khusus dalam bertutur kata (Dengan menggunakan bahasa yang benar) kepada siswanya,sebab seorang guru akan selalu menjadi contoh untuk siswanya.


YUNI PRIHATININGSIH
PBSI 2008/A

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut pendapat saya kekacauan bahasa para guru ketika mengajar memang sering menggunakan bahasa secara tidak baku,terutama bahasa indonesia.baik itu dari cara pengucapan kalimatnya,sehingga makna yang di timbulkan menjadi rancau.oleh karena itu seorag guru bahasaharus benar-benar mengerti mengenai bahasa baik itu cara penulisannya/pengucapan kalimat.apalagi guru adalah gudangnya ilmu bagi seorang siswa.Desy Ratna sari/PBSI/KLS A/2008.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut pendapat saya memang para guru harus dibimbing ulang,karena para guru adalah contoh yang teladan bagi para murid-muridnya.

SUCI RAMADHANI
PBSI 2008/A

wahyu tri mulyono mengatakan...
pada hari 

Menurut saya, kekacauan berbahasa yang dilakukan oleh guru akan membawa dampak negatif terhadap penggunaan bahasa oleh muridnya. Apalagi yang melakukannya adalah guru bahasa Indonesia.
Betapa malunya....!!!
WAHYU TRI MULYONO/PBSI/KLS C/2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

menurut saya, kekacauan yang dilakukan oleh guru akan berdampak negatif pada anak didiknya.Sebagai seorang guru seharusnya lebih mengerti kebakuan terhadap bahasa yang digunakan untuk menjelaskan kepada anak didiknya. karena bahasa yang digunakan oleh guru sering ditiru oleh anak didiknya.Apalagi seorang guru Bahasa Indonesia, seharusnya lebih memahaminya tentang kebakuan bahasa.

ERMAWATI DEWI
PBSI 2008/A

ELENA EMA P/PBSI/KLSA/2008 mengatakan...
pada hari 

Menurut saya, kekacauan berbahasa yang dilakukan oleh guru akan membawa dampak negatif pada anak didiknya.
Oleh karena itu, seorang guru bahasa harus mengerti mengenai bahasa baik itu cara penulisannya maupun pengucapannya.
Apalagi guru adalah contoh dan teladan bagi para murid-muridnya.

Anonim mengatakan...
pada hari 

menurut saya, kekacauan berbahasa yang dilakukan oleh guru sering terjadi semua itu akan berdampak negatif bagi anak didiknya.maka dari itu guru harus diberi bimbingan khusus supaya bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar baik dalam segi pengucapan maupun tulisan.

IRFATUL AINI
PBSI 2008/A

ELENA EMA P/PBSI/KLSA/2008 mengatakan...
pada hari 

Menurut saya, kekacauan berbahasa yang dilakukan oleh guru akan membawa dampak negatif pada anaka didiknya.
Oleh karena itu seorang guru bahasa harus mengerti menenai bahasa baik itu cara penulisannya maupun pengucapannya, apalagi guru adalah contoh dan teladan bagi para murid-muridnya.

ELENA EMA P/PBSI/KLSA/2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

Menurut saya, seorang guru bukan hanya harus mampu mengajar, tetapi dalam tiap menyampaikan apa saja yang mau mereka ajarkan juga mereka pasti tidak akan luput dari penggunaan bahasa yang baik pula, karena guru adalah seorang yang harus patut jadi teladan baik dari bahasa, sikap dan lain sebagainya.

Nursaidah P/PBSI/kls:A/2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

coba latihan
biba L/PSSI/kls :z/2005

Anonim mengatakan...
pada hari 

nenurut saya, bahasa yang di gunakan seorang guru pada umumnya kebanyakan menggunakan bahasa yang simpel dan kadang juga ada yang kurang di mengerti tentang penggunaan bahasa indonesia. jadi seorang guru seharusnya lebih berhati- hati lagi dalam tindak tuturnya baik itu dengan siswa maupun dengan mitra tutur lainnya. terutama dengan siswanya agar siswa lebih paham lagi dengan apa yang di tuturkan oleh gurunya.

Anonim mengatakan...
pada hari 

menurut saya, bahasa yang di gunakan seorang guru pada umumnya kebanyakan menggunakan bahasa yang simpel dan kadang juga ada yang kurang di mengerti tentang penggunaan bahasa indonesia. jadi seorang guru seharusnya lebih berhati-hati lagi dalam tindak tutrnya baik itu dengan siswa maupun dengan mitra tutur lainya. terutama dengan siswanya agar siswa lebih paham lagi dengan apa yang di tuturkan oleh gurunya.
siti susianah/PBSI/2006 "B"

Anonim mengatakan...
pada hari 

menurut saya, melihat wacana diatas dalam judul " Kekacauan Berbahasa PAda Guru" otomatis sebagai guru kita harus berhati-hati dalam bertutur, terlebih kepada anak didik, bertutur kepada siswa hendaklah menggunakan bahasa yang sesuai dengan struktur bahasa yang benar atau yang sudah dibakukan, agar siswa benar-benar memahami maksud yang kita sampaikan.
selain kebakuan pada bahasa, sebagai penutur yang baik kita haruslah benar-benar menguasai kosakata dalam berbahasa, sehingga mitra tutur bisa menangkap apa yang telah penutur sampaikan tanpa adanya kesalapahaman dalam bertutur. (KHODIJAH, PBSI 2006 KELAS A)

Anonim mengatakan...
pada hari 

menurut saya, wacana di atas tutur seorang guru kepada siswa haruslah yang baku dan mudah di mengerti karena guru adalah seorang tauladan yang akan di tiru siswanya. seorang guru hendaknya berhati-hati dalam menggunakan bahasa atau kosakata yang di gunakan, karena dapat terjadinya kekeliruan antara maksud si penutur dengan mitra tutur. agar tidak terjadi kekeliruan guru dan mitra tuur harus memahami betu makna atau kosakata yang baku dan non baku.
yeti R/PBSI/2006 "B".

Anonim mengatakan...
pada hari 

Setuju sekali memang terasa aneh jika sesekali kita tidak sadar atas apa yang dahulu sering mereka perintahkan, tapi tak ada gading yang tak retak, disinilah gunanya ilmu Bahasa Indonesia itu, dari ketidaktahuan kita tentang problematika Bahasa Indonesia sekecil itu sampai menjadi tahu, saya rasa kajian inilah yang suatu saat bisa membalik otak-otak pemuda sekarang menjadi sadar akan pentingnya Bahasa indonesia itu.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Atas nama Syababul Islam PBSI 2008 B

Posting Komentar