Legenda Pasuruan

ASAL MULA NAMA PASURUAN
Oleh: Imron Rosidi


            Dahulu kala, lahirlah seorang anak yang bernama Untung Suropati. Dia dilahirkan dari seorang ibu yang telah ditinggal mati oleh suaminya. Nama Untung Suropati merupakan nama pemberian neneknya. Nama itu memiliki maksud agar putranya selalu beruntung selama hidupnya.
            Sejak Untung Suropati berumur 15 tahun, ibunya meninggal dunia dan dia menjadi anak angkat Belanda. Meskipun begitu, Untung Suropati sangat membenci Belanda, tetapi dia tidak mengungkapkan secara langsung kepada orang tua angkatnya.
            Waktu terus berjalan. Untung mulai berani melawan Belanda beserta pasukannya. Atas keberanian tersebut, Untung Suropati harus masuk penjara di Batavia (yang sekarang menjadi Jakarta). Selama Untung Suropati berada dalam penjara, kebenciannya terhadap Belanda meluap-luap. Oleh sebab itu, Untung selalu berusaha menyadarkan rakyat Indonesia yang sama-sama berada di penjara untuk bersatu melawan Belanda. Ternyata, seluruh penghuni penjara sepakat untuk mendukung keinginan Untung Suropati.
            Untung Suropati beserta kawan-kawannya yang berada di penjara setiap hari memikirkan dan mengatur strategi agar bisa keluar dari penjara. Setelah semua diatur sebaik mungkin, Untung mulai beraksi. Untung dan semua pengikutnya bersiap melarikan diri dari penjara.
“Bagaimana keadaan di luar?” bisik Untung kepada penghuni penjara yang dekat pintu keluar.
“Aman,” jawab salah seorang tahanan lainnya
            Untung menggedor-gedor pintu penjara. Penghuni penjara lainnya mengikuti sehingga suasana gaduh. Dua sipir penjara bergegas membuka pintu penjara tempat Untung berada. Pada saat itulah dua sipir berhasil dilumpuhkan. Diambilnya kunci penjara yang berada di pinggang sipir. Setiap orang Belanda yang dijumpai dilumpuhkannya. Untung Suropati dan semua penghuni penjara melarikan diri ke Mataram yang letaknya cukup jauh dari penjara itu. Selama dalam perjalanan menuju ke Mataram, mereka terus memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya untuk melawan Belanda.
            Mengetahui Untung sudah melarikan diri bersama-sama penghuni penjara lainnya, Komandan pasukan Belanda sangat marah. Semua pasukan dikerahkan untuk mengejar Untung Suropati dan kawan-kawannya.
            “Tangkap Untung hidup atau mati,” perintah komandan pasukan Belanda
Semua pasukan Belanda ditugaskan untuk mencari tahu keberadaan Untung Suropati. Untung Suropati dan kawan-kawannya merasa di Mataram bukan tempat yang cocok untuk melarika diri. Untung beserta pengikutnya terus bergerak, yang sampai akhirnya menemukan sebuah daerah yang selama ini mereka cari. Di daerah ini banyak orang yang mendukung sepak terjang Untung Suropati. Mereka mendirikan tempat persembunyian yang kokoh dan kuat sebagai tempat tinggal Untung Suropati dan kawan-kawannya. Benteng itu berpagar hutan bambu yang lebat bahkan sukar ditembus oleh manusia sekali pun. Dari situlah Untung Suropati menyusun kekuatan dan strategi melawan Belanda. Mereka mulai mengumpulkan semua peralatan perang, seperti senjata, pedang, keris, dan tombak yang dipersiapkan untuk melawan Belanda.
            Belanda terus berusaha mencari tempat persembunyian Untung Suropati. Tentara dan mata-mata Belanda disebar ke seluruh pelosok untuk mencari dan menemukan tempat persembunyian Untung. Akhirnya tercium juga tempat persembunyian Untung Suropati. Belanda mengerahkan semua pasukannya menuju ke daerah Timur untuk menggempur Untung Suropati dan kawan-kawannya. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan melelahkan, sampailah pasukan Belanda di dekat tempat persembunyian Untung Suropati dan kawan-kawannya. Hanya saja, Belanda merasa kesulitan untuk mendekati tempat persembunyian Untung. Belanda tidak sanggup menembus hutan bambu yang lebat.
            Belanda dan pasukannya bertambah kebingungan. Setiap ditanya, tak satu pun orang yang mau menjawab tentang tempat persembunyian Untung Suropati. Mereka selalu diam kalau ditanya. Mereka lebih memilih menghindar dari pasukan Belanda. Kalaupun mereka mau membantu, itu pun karena mereka diancam hendak dibunuh. Bahkan, ibu-ibu tua pun yang tidak mengerti apa-apa harus dibunuh karena tidak mau menunjukkan persembunyian Untung.
            Belanda kehabisan akal. Sudah berbulan-bulan berada di daerah itu, tetapi sia-sia. Pimpinan pasukan Belanda memutuskan untuk menyebarkan uang logam di hutan bambu untuk menemukan Untung Suropati. Disiapkanlah berkarung-karung keping uang logam.
            Belanda mengumumkan kepada seluruh rakyat bahwa di hutan bambu itu akan disebar berkarung-karung keping uang logam. Ternyata Belanda benar-benar melakukannya. Pada hari yang telah ditentukan oleh Belanda, semua rakyat mulai berbondong-bondong menuju ke tempat yang sudah ditentukan oleh Belanda. Beribu-ribu keping uang logam ditaburkan di seluruh hutan bambu itu. Di setiap sudut mata memandang, di situ terlihat keping uang logam yang memancarkan cahaya terkena sinar mentari.
            Masyarakat belum berani mengambil uang logam itu. Mereka takut dengan pasukan Belanda yang berjaga-jaga. Hutan yang penuh dengan keping uang logam itu mulai menjadi bahan pembicaraan. Di sudut-sudut desa, di warung-warung, semua membicarakan tempat yang mirip pasar uang itu. Mereka belum tahu maksud Belanda menyebarkan beribu-ribu keping uang logam di hutan itu.
            Beberapa masyarakat mulai timbul niat untuk bisa memiliki uang logam itu. Salah seorang memberanikan diri bertanya kepada salah satu prajurit Belanda.
“Maaf Menir, bolehkah saya mengambil uang logam itu,” tanya Pak Tua yang terlihat gemetaran.
“Apa katamu?”kata prajurit itu berpura-pura tidak mendengar
“Anu, Menir. Uang itu aku ambil ya?
“Hem …, ya, silakan. Tapi, kamu babat dulu hutan bambu itu,” kata prajurit itu dengan suara lantang.
            Tanpa berpikir panjang, Pak tua mengambil sabit di rumahnya. Masyarakat berbondong-bondong mengikuti langkah Pak Tua. Mereka berebut menebang hutan bambu untuk mendapatkan uang logam yang telah disebar Belanda. Mereka dengan mudah mendapatkan uang logam itu. Sampai akhirnya, tempat persembunyian Untung Suropati ditemukan pasukan Belanda. Untung beserta pasukannya tertangkap. Orang-orang yang mengambil uang logam dan membabat hutan juga ikut ditangkap.
            Tempat yang dikenal sebagai pasar uang itu akhirnya terus dikenang warga. Sejalan dengan perjalanan waktu, bekas hutan bambu tersebut selanjutnya berubah nama menjadi “Pasuruan” yang sekarang menjadi salah satu nama kota di Jawa Timur, sedangkan nama Untung Suropati menjadi nama jalan dan sebuah sekolah yang ada di Pasuruan.

Komentar :

ada 18 komentar ke “Legenda Pasuruan”
Unknown mengatakan...
pada hari 

Ass. Wr. Wb
setelah saya membaca sebentar saya ingin juga melakukan perbuatan yang bisa menjadikan sejarah

Unknown mengatakan...
pada hari 

wadu pak top banget artikelnya salut punya dosen kayak bapak . . .
jaya terus pak imron

eric priambodo
bahasa indonesia 2008 c

AINUN NADIFAH mengatakan...
pada hari 

Waduh...waduh!!!
Saya salut dengan blog yang bapak buat tertutama di bagian ini.
Dengan membaca blog bagian ini saya jadi tahu bagaimana asal mula nama pasuruan terjadi. Semoga untuk kedepannya bapak bisa memuat asal mula nama daerah yang lain dan tidak hanya pasuruan saja.

AINUN NADIFAH/PBSI/KLS C/2008

Umi Arwindah mengatakan...
pada hari 

Assalamualaikum............
Asal mula kota Pasuruan yang bapak tulis sangat lengkap dan jelas,sehingga membuat pembaca jadi mengerti sejarah kota pasuruan. semoga saja Pak Imron bisa memperbanyak karya tulisnya. Amin...

Umi Arwindah
Ekonomi/A
Angkatan 2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

WOW........!!!!!!!!!!!
Top banget artikel diatas yang ditulis oleh bapak,sangatlah lengkap dan efektif membuat para pembaca menjadi tertarik dan rasa ingin tahu para pembaca tentang asal mula sejarah kota pasuruan.
Terima kasih.

AYU ANJARSARI
EKONOMI-A 2008

chusnia.com mengatakan...
pada hari 

ass..
artikel yang bapak buat sangat bagus, karena dengan itu generasi muda lebih mengerti sejarah kota pasuruan. pokoknya oyi banget!!

chusnia,
EKONOMI-A 2008

Anonim mengatakan...
pada hari 

Ass...
artikel yang bapak buat sangatlah membantu saya dalam mengerjakan tugas2 sekolah dan saya sebagai pemuda pasuruan lebih tau tentang pasuruan

Anonim mengatakan...
pada hari 

Wah kok kisahnya beda dengan naskah-naskah sejarah seperti Babad Tanah Jawa dan Babad Surapati ?? Sumbernya dari mana? Thanks

Anonim mengatakan...
pada hari 

bisa gk di buat b jawa

Anonim mengatakan...
pada hari 

dibuat bhs.jawa bisa nggak ya ?
ada tugas bahasa jawa niihh....



SALSABILA ALIFIA.W
VII F / SMPN 2 PASURUAN

company profile mengatakan...
pada hari 

jadi tau asal-usul pasuruan

Anonim mengatakan...
pada hari 

ada yg janggal,katx d sejarah yg laen untung surapati tidak ada d tmpat prsembunyianx

Unknown mengatakan...
pada hari 

bisa di tiru tuch sifat orang belanda...
hehehe,.........

muarifs77@yahoo.com mengatakan...
pada hari 

tlg cerita sejarah pasuruan dikaji lagi,maaf setahu sy pasuruan memiliki arti penting bagi belanda pada masa penjajahan dan sdh pasti juga ada kaitannya raja atau adipati penguasa wilayah.

Dc mengatakan...
pada hari 

mohon ijin share ya pak imron. salam kangen dr muridmu smada 97 didik

D'QyN mengatakan...
pada hari 

benar cerita ini agak janggal...trutama kaitannya sebutan "Pasuruan" dr mn asl kata itu , kl dr kata "Pasar uang" masih trlalu jauh pak,...mhn maaf....mhn pnjlasan

Yogi mengatakan...
pada hari 

kenapa pasukan belanda tidak bisa menembus hutan lebat bambu, sedangkan rakyat biasa bisa menembusnya ?
bukankah pasukan belanda mempunyai senjata yang lebih memadai dibandingkan sebuah parang?
mohon maaf pak mohon pnjelasannya

Unknown mengatakan...
pada hari 

alhamdulillah

Posting Komentar