kajian bahasa

PEMBOMAN ATAU PENGEBOMAN
Manakah yang Baku?

Oleh: Imron Rosidi


            Setelah tiga tahun tenang dari aksi teroris, pada 17 Juli 2009 kita tersentak dengan meledaknya dua bom di dua tempat yang berbeda. Akibatnya, 9 orang yang tidak berdosa tewas. Padahal, mungkin saja orang-orang tersebut bukan sasaran utama. Dia hanya korban kebiadaban orang-orang yang tidak beratnggung jawab. Masalahnya, kedua orang yang meledakkan dirinya di dua tempat tersebut melakukan pemboman ataukah pengeboman?
            Kata pemboman ataupun pengeboman berasal dari kata bom. Kata ini hanya memiliki satu suku kata yaitu bom, seperti halnya kata tik, las, cat, dan lap. Kata-kata tersebut memiliki perlakuan berbeda dengan kata-kata yang memiliki lebih dari satu suku kata, misalnya sapu, pukul, bangun, jual apabila mendapatkan imbuhan. Kata-kata tersebut ada yang mengalami peluluhan, ada juga yang tidak apabila mendapat imbuhan peN- atau pun peN-an.
            Kata-kata yang diawali dengan fonem /k/,/p/,/t/,/s/ akan mengalami pelulusan apabila dilekati imbuhan meN- maupun peN-/peN-an, misalnya peN- + sapu menjadi penyapu, peN-an –kata + kapur menjadi mengapuran, meN- + tulis menjadi menulis, dan peN-an + pukul menjadi pemukulan. Kaidah ini tidak berlaku apabila kata yang dilekati masih terasa asing atau berkonsonan rangkap, misalnya: survay menjadi pen-survay, berbeda apabila survai sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia penulisannya, maka akan menjadi penyurvai. Kata yang dilekati imbuhan peN-an juga tidak bisa mengalami peluluhan apabila berkonsonan rangkap, misalnya transfer menjadi pentarsferan, struktur menjadi penstrukturan, dan sebagainya. Bagaimanakah dengan pemboman dan pengeboman?
            Kata yang hanya memiliki satu suku kata tidak akan mengalami peluluhan meskipun diawali dengan konsonan /k/,/p/,/t/,/s/. Imbuhan peN-an akan menjadi penge-an apabila melekat dengan kata yang terdiri atas satu suku kata, misalnya cat menjadi pengecatan bukan pencatan, las menjadi pengelasan bukan pengelasan. Begitu juga dengan kata tik, apabila mendapatkan imbuhan peN-an bukan menjadi penikan karena luluh atau pentikan, tetapi menjadi pengetikan. Dengan demikian, kata bom apabila mendapat imbuhan peN-+an akan menjadi pengeboman, bukan pemboman.

Komentar :

ada 2 komentar ke “kajian bahasa”
umar mengatakan...
pada hari 

wah....

yayun mengatakan...
pada hari 

Pak, kata yang berawalan huruf k/ t/ s/ p akan luluh juga jika mendapat awalan me. Betul gak Pak?
misalnya me + pukul = memukul, me + sapu = Menyapu.
Lalu yang betul memengaruhi atau mempengaruhi?
memesona atau mempesona?
memedulikan atau mempedulikan?
memunyai atau mempunyai? Saya betul2 jadi bingung pak...tolong bantu ya..
terimakasih

Posting Komentar