keterampilan berbahasa

MENGAJUKAN PERTANYAAN DALAM FORUM DISKUSI
BAGAIMANA?


            Ketika mengikuti gelar wicara, pernahkah Anda nyelonong bertanya, padahal belum diberi kesempatan? Atau, pernahkah Anda bertanya, tetapi pertanyaan yang Anda ajukan itu cenderung tidak jelas ke mana arahnya? Jika pernah, apalagi menjadi kebiasaan, alangkah baiknya hentikanlah! Selain tidak tidak efektif, kebiasaan itu bisa menghambat proses gelar wicara. Bagaimana cara menghentikannya?
(a) Bertanyalah setelah moderator memberikan kesempatan kepada peserta gelar wicara.
(b) Ketika Anda hendak bertanya, tunjukkan jari atau isyarat lain sehingga moderator tahu       bahwa Anda bermaksud bertanya.
(c) Sebelum menyampaikan pertanyaan, sebutkanlah identitas Anda, misalnya nama dan       asal.
(d) Tunjukkan kepada siapa Anda bertanya dan apa yang menjadi fokus pertanyaan.
(e) Fokuskanlah pertanyaan Anda dengan menggunakan kata-kata atau ungkapan berikut.
       apa untuk menanyakan benda (konkret/abstrak), tumbuh-tumbuhan, hewan, dan           identitas
       siapa untuk menanyakan Tuhan, malaikat, dan manusia
       mengapa/kenapa untuk menanyakan perbuatan dan sebab
       bagaimana untuk menanyakan keadaan dan cara mana yang didahului oleh di, ke,           dari untuk menanyakan tempat; dan bila didahului yang untuk menanyakan sesuatu           atau seseorang dari suatu kelompok
       bilamana, bila, dan kapan untuk menanyakan waktu
       berapa untuk menanyakan jumlah dan bilangan.
(f) Sampaikanlah pertanyaan Anda secara jelas, santun, dan tidak emosional.
            Selain bertanya, mengajukan tanggapan merupakan tindakan yang biasa dilakukan dalam diskusi. Ada berbagai bentuk tanggapan, misalnya persetujuan, penolakan, atau penambahan terhadap hal-hal yang sudah diungkapkan oleh penyaji atau peserta diskusi yang lain. Dalam memberikan tanggapan, Anda bisa menggunakan ungkapan-ungkapan penghubung antarkalimat.Misalnya “Sebenarnya saya tidak sependapat dengan simpulan diskusi ini. Akan tetapi, sebagai anggota yang baik, saya tetap akan melaksanakan simpulan diskusi ini”.
            Dengan ungkapan-ungkapan penghubung antarkalimat, Anda dapat mengembangkan bentuk-bentuk persetujuan, penolakan, penambahan, atau yang lain. Ada berbagai ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat Anda gunakan, antara lain:
(a) ungkapan untuk menyatakan pertentangan: biarpun demikian/begitu, sekalipun tahu       demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun       demikian/begitu:
(b) ungkapan untuk menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan yang dinyatakan       tahu pada kalimat sebelumnya: kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya;
(c) ungkapan untuk yang menyatakan hal, peristiwa, atau keadaan di samping hal, tahu       peristiwa, atau keadaan yang telah disebutkan sebelumnya: tambahan pula, lagi pula,       selain itu, di samping itu;
(d) ungkapan untuk menyatakan kebalikan dari yang telah dinyatakan sebelumnya: tahu       sebaliknya;
(e) ungkapan untuk menyatakan bahwa yang digambarkan oleh predikasi adalah benar:       tahu sesungguhnya, bahwasanya;
(f) ungkapan untuk menyatakan penguatan terhadap peristiwa, hal, atau keadaan yang       tahu dinyatakan sebelumnya: malah(an), bahkan;
(g) ungkapan untuk menyatakan pertentangan dengan peristiwa, hal, atau keadaan yang       tahu dinyatakan sebelumnya: (akan) tetapi, namun;
(h) ungkapan untuk menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan: kecuali itu;
(i)  ungkapan untuk menyatakan konsekuensi: dengan demikian;
(j)  ungkapan untuk menyatakan akibat: oleh karena itu, oleh sebab itu;
(k) ungkapan untuk menyatakan kejadian yang mendahului peristiwa, hal, atau keadaan       tahu yang dinyatakan sebelumnya: sebelum itu.

Komentar :

ada 1
suaibah.com mengatakan...
pada hari 

asslsmlkm....
Artikel yang Anda buat ini sangat bagus, karena artikel ini berisi tips- tips yang amat bermanfaat unntuk bisa berkomunikasi dg baik saat berdiskusi, terutama saat kita akan mengajukan pertanyaan.

Suaibatul Islamiah
ekonomi A/ 2008

Posting Komentar