kesusastraan

TEKNIK PENILAIAN PEMBACAAN CERPEN
Oleh: Imron Rosidi


            Adik-adik, pernahkah kalian memberi penilaian pembacaan cerpen teman kalian? Tahukah kalian cara memberi penilaian? Nah, saat ini kalian dapat berlatih menanggapi pembacaan cerpen. Bagaimana cara memberikan tanggapan? Perhatikan uraian berikut!
            Kegiatan pembacaan cerpen tampaknya memang tidak sesering pembacaan puisi. Ini bukan berarti pembacaan cerpen tidak pernah dilakukan. Bahkan, dalam acara-acara tertentu, lomba pembacaan cerpen sering juga diadakan. Jika Anda disuruh memberi tanggapan atau menilai pembacaan cerpen, apa yang Anda gunakan sebagai tolok ukur?
            Tolok ukur untuk menilai pembacaan cerpen adalah sama dengan yang digunakan untuk menilai pembacaan puisi. Biasanya ada tiga hal yang digunakan sebagai tolok ukur penilaian, yaitu aspek (a) penghayatan, (b) pengucapan/pelafalan, dan (c) penampilan. Aspek penghayan menyangkut (i) pemahaman dan penghayatan pembaca terhadap isi cerpen yang dibaca, dan (b) kepekaan perasaan pembaca terhadap isi cerpen yang dibaca . Aspek pengucapan menyangkut (i) ketepatan pelafalan bunyi-bunyi bahasa, (ii) kejelasan pengucapan bunyi-bunyi bahasa, (iii) ketepatan penggunaan tempo (cepat-lambat) pembacaan, (iv) ketepatan penggunaan intonasi, (v) ketepatan penggunaan nada (tinggi-rendah), dan (vi) ketepatan dalam penggunaan modulasi (perubahan desah), dan aspek penampilan menyangkut (a) keberanian dan ketenangan penampilan, (b) kesesuaian penggunaan mimik, dan (c) kewajaran gerak yang dilakukan.

Komentar :

ada 1
Anonim mengatakan...
pada hari 

Pak Imron...kalo unsur dalam speaking competence yg menjadi unit penilaian apa saja toh pak. terima kasih

Izzy

Posting Komentar